Cherreads

Silent that destroys everything

Bang_Warman
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
454
Views
Synopsis
In a fractured universe filled with hidden realms, Seren Aethors—a boy with a gentle heart and mysterious bloodline—lives in peace atop Mount Wiros. But one crimson evening shatters that peace forever. His journey through worlds, secrets, and unimaginable powers begins with blood on the grass and silence louder than war.
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1 Opening

**BAB 1 — Pembukaan

Dunia ini adalah dunia yang fana, tempat di mana tertulis: "Orang lemah tidak berhak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan."

Begitulah dunia ini. Namun sayangnya, dunia ini tidak hanya satu atau dua... Ada ratusan dunia lain di luar sana. Dan belum ada yang tahu apa saja yang tersembunyi di balik kegelapan dunia-dunia itu.

Ini adalah kisah tentang seorang anak bernama Seren Aethors. Ia tumbuh menjadi pribadi yang baik hati, lemah lembut, perhatian, dan peka terhadap sekitarnya—juga terhadap perasaan orang lain.

Dia memiliki kakak perempuan bernama Merine Chikaya, seorang gadis lembut dan penuh kasih. Dan satu adik laki-laki bernama Ryan Mategion.

Mereka adalah anak-anak dari orang yang terlihat biasa saja— (setidaknya, itu yang mereka tahu). Ayah mereka bernama Warman Zikarze, dan ibu mereka Aminara Violet.

Mereka hidup bahagia... Di sebuah dimensi lain, dalam galaksi yang disebut Galaksi Bima Sakti. Di sana, mereka tinggal di sebuah planet bernama Bumi. Di planet itu, keluarga ini menetap di Pegunungan Wiros___— tempat yang indah dengan gunung tinggi dan danau luas yang bersinar di bawah cahaya bintang.

Pada suatu hari, Seren berjalan keluar. Ia melihat ayahnya sedang berbaring di padang rumput, menatap langit biru. Seren mendekat, berdiri di samping ayahnya, lalu berkata:

"Sungguh langit yang indah, kan?"

Ayahnya menjawab pelan, "Iya, sungguh indah."

Mereka terdiam sejenak. Lalu Seren bertanya:

"Ayah, kenapa kita bisa hidup bahagia di sini tanpa orang lain yang melihat kebahagiaan kita?"

Ia menatap ayahnya dengan serius, dan bertanya lagi:

"Apa mereka juga punya kehidupan bahagia, di tempat yang tidak kita ketahui?"

Ayahnya menoleh, menatap mata biru anaknya yang memantulkan langit. Rambut putih Seren tertiup angin sepoi-sepoi. Sambil tersenyum, ayahnya menjawab:

"Nak, dengarkan ini... Kebahagiaan di dunia ini hanyalah sementara—tapi nyata. Di luar sana banyak orang yang mendambakan kehidupan seperti kita. Jika orang lain tahu kita bahagia di sini, kebahagiaan itu akan hilang... dan sirna seketika."

Mereka lanjut berbincang selama beberapa menit. Seren memahami maksud ayahnya, lalu tersenyum puas. Kata-kata yang singkat, namun dalam.

Tak lama kemudian, Seren dipanggil oleh kakaknya yang cantik. Merine mengajaknya bermain. Mereka izin ke ayahnya, lalu pergi ke danau untuk bermain air dan menangkap ikan.

Kehidupan mereka tergolong santai... bahkan agak absurd.

Sesampainya di danau, mereka tertawa sambil menangkap ikan besar. Mereka bermain pasir, berbaring, dan Merine berkata:

"Aku mencintai kehidupan ini."

Jam empat sore. Mereka naik ke gunung berbatu yang curam—dengan cara yang tidak biasa. Mereka berjalan melawan gravitasi, mendaki secara horizontal.

Merine berada pada tingkat Iron Pulse, tingkat kedua dari lima tingkat rendah. Sedangkan Seren masih di Flesh Bound, tingkat pertama.

Mereka berjalan santai, ringan, tanpa beban. Langkah kaki mantap di dinding batu. Angin bertiup pelan. Langit biru berubah menjadi keemasan.

Namun sesampainya di atas... Mereka terdiam. Napas tercekat.

Di depan rumah kecil di puncak gunung...

Ayah mereka tergeletak.Bersimbah darah.Tubuhnya tak bergerak.Matanya kosong menatap langit.Halaman rumah penuh bekas seretan.

Merine mundur satu langkah. Seren gemetar. Tak ada suara. Hanya angin... Dan bau besi yang menyengat.

Kemudian... perlahan...

Seren melangkah maju. Membungkuk. Menyentuh ayahnya... dan—

"BANGUN, PEMABUK SIALAN!!!"

Warman yang mabuk berat menjawab mereka

"kyahh anak-anakku yang imut,kalau kalian mau adik minta ke ibu ya nanti ayah bikin yang ganteng"

Violet yang mendengar dari dapur melempar meteor ke Warman, dan seketika Warman bangun.

the end....