Cherreads

Chapter 29 - Awal Baru, Jalan yang Lebih Terang

Hari-hari setelah pengumuman beasiswa menjadi momen transisi besar bagi Rangga. Ia bukan lagi anak jalanan yang tidur di warnet dan hidup dari recehan mengamen. Kini, dia adalah seorang pemuda dengan masa depan yang mulai tampak jelas di hadapan.

Di pondok, banyak yang mulai memanggilnya dengan panggilan baru: "Kak Rangga." Bukan karena usianya, tapi karena rasa hormat atas perjuangannya. Bahkan adik-adik binaan yang baru masuk ke pondok sering mendekat dan bertanya:

"Kak, bener ya dulu Kak Rangga pernah ngamen?"

"Iya, Dek. Dulu Kakak hidup di jalan. Tapi Allah sayang sama Kakak, makanya dikasih jalan ke sini."

Rangga tak pernah menyembunyikan masa lalunya. Baginya, masa lalu itu adalah bahan bakar semangat—bukti bahwa Allah tak pernah tidur, bahwa siapa pun bisa berubah jika mau berusaha.

Ia mulai mengikuti kelas daring dan tatap muka sesuai jadwal beasiswa. Belajar komputer, desain, hingga pengelolaan data. Semangatnya menggebu. Kadang sampai lupa waktu saking asyiknya belajar.

Setiap malam, sebelum tidur, Rangga menyempatkan diri menulis di buku kecil yang diberikan oleh Abah.

"Hari ini aku belajar tentang komputer jaringan. Dulu aku cuma tau colok kabel dan main game. Sekarang aku paham gimana komputer bisa terhubung satu sama lain. Ajaib banget rasanya. Dulu aku gak ngerti masa depan. Sekarang, aku lagi jalanin satu."

Hari-hari terus berlalu. Rangga kini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama anak-anak jalanan yang dulu pernah hidup bersamanya. Beberapa di antara mereka bahkan datang ke pondok, minta dibimbing dan ikut belajar.

Rangga menerima mereka dengan tangan terbuka. Sebab ia tahu, di balik wajah kotor dan tubuh lelah mereka, ada harapan kecil yang menunggu untuk disiram dengan cinta dan kesempatan.

More Chapters